Jumat, 01 November 2013

Love In Cairo


                                     
                                            
      Siska seorang mahasiswi semester dua fakultas kedokteran di Uciversitas Semarang. Dia seorang gadis berkerudung yang tumbuh dengan kesederhanaan. Walaupun dia keturunan dari keluarga kaya tapi dia tidak pernah pamrih dengan kelebihanya. Dengan melihat kehidupan remaja saat ini dia tidak bisa dikatakan remaja yang beruntung,mungkin karena dia tahu kehidupan remaja dalam kehidupannya.Baik dunia kampus maupun dunia luar. Sehingga dia tidak mengenal istilah pacaran.Yang dia fikirkan hanya kefokusan dalam kulianya jadi tak heran kalau dia memiliki kecerdasan yang luar biasa dan menjadi kebanggaan dosen-dosennya.
     Dua tahun kemudian,keluarga Siska mengalami gulung tikar. Ayahnya menjadi sakit-sakitan dan rumah serta seisinya disita,sehingga Siska menjadi tulang punggung keluarganya.Walaupun begitu tapi Siska tidak pernah putus asa dalam menjalani hari-harinya.
Pada suatu hari dia dipanggil rektorat untuk menghadapnya.,Siska pun segerah menemuinya “ assalam’mualaikum” (katanya)
”  wa’alaikumsalam ” ( jawabnya) 
“ ma’af . . . . . . ada apa bpak ,memanggil saya? “ (tanya siska)
“ kamu saya panggil karena kamu telat membayar SPP, kamu saya kasih waktu 3 bulan untul melunsi tanggungan mu.” (jawab rektorat dengan tegas)
“maaf bapak, insyakallah saya akan segera melunasinya” Siska keluar dengan lesu. “ Ya Allah. . . . beri hamba kesabaran dalam menghadapi cobaan ini. Apa pun yangterjadi hamba rela dan hamba terimah Ya Allah” (kata hatinya).
     Ke esokan harinya pun dia menggunakan waktu luangangnya untuk menjadi guru private. Dan hasilnya lumyan untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan kulianya sampai S1. Setelah selesai menjalani studynya sampai S1, Siska ingin melanjutkan kulianya sampai S2. Tapi dia tak mampu mewujudkan impiannya, karena kebutuhn ekonominya yang semakin menurun. Tak lama kemudian dia pergi ke mushola dekat kampusnya.
Tiba-tiba ada seorang ibu yang pernah menjadi dosen di kampusnya menghampiri siska. Ternyata beliau sedang menawari siska beasiswa S2 di Kairo. Siska pun senang mendengarnya dan dia langsumg bergegas pulang untuk menyampaikan kepada kedua orang tuanya. Orang tuanya pun senang melihat Siska bisa melanjutkan kuliahnya sampai ke S2 di Kairo.
     Empat tahun berlalu,selama di kairo dia masih saja menjalani hari-harinya seperti biasa tanpa ada teman hati istilahnya pacar. Bahkan dia udah menolak beberapa cowok yang tertarik padanya. Tapi anehnya dari salah satu cowok tersebut setia menunggu siska sampai dia mau untuk menerimah cintanya.
Cowok itu bernama Ony. Dia dari keluarga kaya yamg beradal dari Meksiko. Segala hal telah Ony lakukan tapi hati Siska masih belum tersentu juga.
     Beberapa bulan kemudian setelah Siska mendapat gelar S2 dia ditawari untuk bekerja disebuah rumah sakit terkenal “ Hogwarts Of Withcraft” yangberada di Kairo dengan syarat dia harus melepas jilbabnya. Siska pun menolaknya dan dia lebih mempertahankan sebagai gadis berkerudung.
Dan dia juga memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan mencari kerja di Indonesia. Sehingga dia bisa dekat dengan keluarganya.
     Sesudah kejadian itu, keesokan harinya Siska segera membeli tiketnya untuk kembali ke Semarang. Dan Ony pun segera menceganya, karena dia tak mau jauh dengan Siska. Tapi Siska tidak bisa merubah keputusannya untuk kembali ke Indonesia. “Siska . . . . . .  ijinkan aku mejadi bagian dari hidup mu. Aku tak sanggup menjalani hari-hari ku tanpa mu. Aku butuh kamu untuk menjalani kehidupan ini. Apa kamu bisa memenihi harapan ku?” (ucap Ony ketika d”bandara). Siska berhenti melangkahkan kakinya dan berkata
“ Maaf. . . . . . aku tak bisa memenuhi harapan kamu. Aku hanya ingin memiliki pasangan yang seagama dengan ku. Yang bisa mendekatkan aku dengan Allah dan bisa menuntunku untuk menuju surganya, tentunya dengan sebuah ikatan. Tapi sementara itu agama kita berbeda Ony. Bukannya aku wanita soleha yang hanya tunduk pada agama. Tapi aku Cuma berharap mendapatkan kekasih yang bisa memjaga kesucian cinta ku ini. Aku pergi Ony dan jangan kau katakan hal itu lagi “ (siska melangkahkan kakinya lagi untuk menuju ke dalam pesawat).
     Hari-hari Ony pun menjadi penuh dengan kesedihan setelah kepergian siska dan dia mencoba mencari alamat rumah siska untuk pergi mengejar cintanya. Empat bulan berlalu, tapi Ony masih belum menemukan alamat lengkapnya. Lali dia mencoba pergi ke Kairo,ke tempat kost siska yang dulu waktu dia melanjutkan S2 nya disana. Sampai akhirnya dia mendapatkan alamat lemgkapnya dan langsung pergi ke Indonesia untuk menemui siska.
Sesampainya di Indonesia dai langsung mencari siska di Semarang. Tetapi di tengah perjalanan Ony mengalami kecelakan yang cukup parah. Dan dia segerah dibawa kerumah sakit. Setelah tibah di RS dia sudah tak kuat lagi menahan rasa sakitnya. Tapi di sempat sadar dan terkejut sebab dokter yang menanganinya ternyata gadis yang selama ini dia cari.
“ Siska, apa kamu masih ingat sama aku???. . . . . . Aku Ony.
 Aku datang kesini untuk menemui mu. Aku berharap kamu bisa menerimah aku jadih kekasih mu. Aku janji aku ingin dan akan menjaga kesucian cinta ku ini untuk mu. Dan aku juga janji akan membawamu ke jalan yang benar untuk meniju surga Allah “ (kata Ony dan kemudian dia membaca kalimat syahadat yang berbunyi Lailahhailallah  dalan henbusan nafas terakhirnya.
Dan dia meninggal dalam keadaan islam dan menjadi Mu’alaf  di depan gadis
yang disayanginya selama ini). Siska pun menangis karena dia tidak bisa menjaga orang yang benar-benar menyayanginya dan sambil berkata.
“ Ony, sebenarnya cinta ini tak pernah bertepuk sebelah tangan karena aku sebenarnya juga sayang sama kamu”. Kasih sayang yang selama ini Siska tutup-tutupi di depan Ony karena perbedaan agama akhirnya di akhiri dengan kematian.